Warga
Batununggal Mengeluh
Listrik
Mati, Aktivitas Warga Terhenti
Bandung
(KOMPAS)-Pemadaman listrik di
sekitar kecamatan Batununggal, Bandung, Minggu (13/12), membuat aktivitas warga
menjadi terganggu. Pemadaman listrik secara mendadak ini belum pernah terjadi
selama satu tahun terakhir. Warga menyayangkan tidak adanya pemberitahuan dari
pihak PLN mengenai pemadaman tersebut.
Pemadaman listrik terjadi selama sembilan jam mulai dari
pukul 11.00 hingga 20.00. Warga Binong Jati, kecamatan Batununggal yang
sebagian besar memiliki usaha rajut harus menghentikan produksinya akibat
terjadinya pemadaman listrik. Hal tersebut membuat mereka harus merugi karena
tidak dapat terpenuhinya permintaan pasar.
Selain itu, karena tidak adanya pemberitahuan, warga
harus menghentikan pekerjaan rumah mereka. “Dari hari Senin sampai Sabtu saya
dan suami kerja, jadi hanya pas hari Minggu saja saya bisa mengerjakan
pekerjaan. Eh, malah mati listrik. Padahal cucian dan setrikaan numpuk, saya
jadi tidak bisa beresin semuanya,” tutur salah satu warga.
Ditemui di Kantor PLN Jl. Ibrahim Adjie, Ketua PLN, Agus
Supratman, menyebutkan pemadaman listrik secara mendadak disebabkan kurangnya
daya kapasitas gardu yang ada di Batununggal. Agus juga menegaskan warga tidak
perlu khawatir lagi, karena masalah tersebut sudah diatasi dan warga bisa
kembali berktivitas seperti biasanya.
Soft News
Wanita Perokok Semakin Meningkat
Jumlah perokok wanita di Indonesia
terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas), jumlah perokok perempuan pada 2007 mencapai 5,2%, sedangkan pada
2013 meningkat menjadi 6,7% yaitu sebanyak 1.890.135 merupakan wanita perokok
aktif dari keseluruhan penduduk wanita Indonesia.
Penyebab terjadinya peningkatan jumlah
tersebut karena adanya gaya hidup bebas, serta pengaruh kebiasaan dari orang
terdekat misalnya ibu perokok atau teman sepergaulan yang perokok. Selain itu,
budaya dan tradisi merokok yang masih dianggap wajar. Gencarnya iklan rokok
yang ditampilkan di media juga menjadi penyebab meningkatnya jumlah perokok
wanita di Indonesia.
Bukan hanya penyakit stroke, hipertensi dan kanker saja yang
muncul akibat merokok. Namun, juga mempengaruhi angka kematian bayi.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, jumlah bayi berat lahir
rendah (BBLR) mencapai 58% dan 30% di antaranya disebabkan karena rokok, baik dari
ibunya sendiri yang mengonsumsi rokok maupun paparan lingkungan di sekitarnya. Diketahui bahwa asap rokok mengandung sekitar 4.000 bahan kimia, dan
berhubungan dengan sedikitnya 25 penyakit di tubuh manusia.
Agar jumlah perokok
aktif tidak semakin bertambah, semua bungkus rokok kini disertai gambar
peringatan kesehatan. Di tempat-tempat umum pun sekarang sudah dilengkapi
dengan adanya kawasan tanpa asap rokok, hal tersebut bertujuan untuk melindungi
para perokok pasif dari ancaman bahaya rokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar