Rabu, 16 Desember 2015

Contoh Hard News dan Soft News

Hard News

Warga Batununggal Mengeluh
Listrik Mati, Aktivitas Warga Terhenti

Bandung (KOMPAS)-Pemadaman listrik di sekitar kecamatan Batununggal, Bandung, Minggu (13/12), membuat aktivitas warga menjadi terganggu. Pemadaman listrik secara mendadak ini belum pernah terjadi selama satu tahun terakhir. Warga menyayangkan tidak adanya pemberitahuan dari pihak PLN mengenai pemadaman tersebut.
Pemadaman listrik terjadi selama sembilan jam mulai dari pukul 11.00 hingga 20.00. Warga Binong Jati, kecamatan Batununggal yang sebagian besar memiliki usaha rajut harus menghentikan produksinya akibat terjadinya pemadaman listrik. Hal tersebut membuat mereka harus merugi karena tidak dapat terpenuhinya permintaan pasar.
Selain itu, karena tidak adanya pemberitahuan, warga harus menghentikan pekerjaan rumah mereka. “Dari hari Senin sampai Sabtu saya dan suami kerja, jadi hanya pas hari Minggu saja saya bisa mengerjakan pekerjaan. Eh, malah mati listrik. Padahal cucian dan setrikaan numpuk, saya jadi tidak bisa beresin semuanya,” tutur salah satu warga.
Ditemui di Kantor PLN Jl. Ibrahim Adjie, Ketua PLN, Agus Supratman, menyebutkan pemadaman listrik secara mendadak disebabkan kurangnya daya kapasitas gardu yang ada di Batununggal. Agus juga menegaskan warga tidak perlu khawatir lagi, karena masalah tersebut sudah diatasi dan warga bisa kembali berktivitas seperti biasanya.

Soft News
Wanita Perokok Semakin Meningkat
         Jumlah perokok wanita di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), jumlah perokok perempuan pada 2007 mencapai 5,2%, sedangkan pada 2013 meningkat menjadi 6,7% yaitu sebanyak 1.890.135 merupakan wanita perokok aktif dari keseluruhan penduduk wanita Indonesia.
         Penyebab terjadinya peningkatan jumlah tersebut karena adanya gaya hidup bebas, serta pengaruh kebiasaan dari orang terdekat misalnya ibu perokok atau teman sepergaulan yang perokok. Selain itu, budaya dan tradisi merokok yang masih dianggap wajar. Gencarnya iklan rokok yang ditampilkan di media juga menjadi penyebab meningkatnya jumlah perokok wanita di Indonesia.
         Bukan hanya penyakit stroke, hipertensi dan kanker saja yang muncul akibat merokok. Namun, juga mempengaruhi angka kematian bayi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) mencapai 58% dan 30% di antaranya disebabkan karena rokok, baik dari ibunya sendiri yang mengonsumsi rokok maupun paparan lingkungan di sekitarnya. Diketahui bahwa asap rokok mengandung sekitar 4.000 bahan kimia, dan berhubungan dengan sedikitnya 25 penyakit di tubuh manusia.
         Agar jumlah perokok aktif tidak semakin bertambah, semua bungkus rokok kini disertai gambar peringatan kesehatan. Di tempat-tempat umum pun sekarang sudah dilengkapi dengan adanya kawasan tanpa asap rokok, hal tersebut bertujuan untuk melindungi para perokok pasif dari ancaman bahaya rokok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar