Masyarakat Maya (Cyber Community)
Tina Apriliana 132050044
Seiring dengan
perkembangan yang terjadi di mukabumi ini, terutama pada bidang teknologi
informasi. Perkembangan teknologi Informasi khususnya internet yang begitu
pesat, merupakan suatu fakta yang tidak bisa dipungkiri. Hal ini pun bisa
menjadi salah satu penyebab perubahan bentuk masyarakat. Perubahan bentuk
masyarakat dari bentuk masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat yang global,
sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi,
transportasi serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar mempengaruhi
peradaban manusia, sehingga dunia juga
dijuluki sebagai The Big Village,
yaitu sebuah desa yang besar yang di mana masyarakatnya saling mengenal dan
saling menyapa satu dengan yang lainnya seperti layaknya kehidupan yang
berkembang di desa.
Secara
materi kehadiran masyarakat global mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan
baru bagi masyarakat sehingga tanpa disadari , komunitas manusia telah hidup
dalam dua dunia kehidupan masyarakat , yaitu masyarakat nyata dan masyarakat
maya (cybercommnunity).
Masyarakat nyata adalah kehidupan masyarakat yang secara
indrawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana
hubungan-hubungan sosial sesama anggota masyarakat dapat disaksikan sebagaimana
apa adanya. Sedangkan masyarakat maya adalah sebuah kehidupan masyarakat
manusia yang tidak dapat secara langsung diindera melalui penginderaan manusia,
namun dapat dirasakan dan disaksikan sebaagi sebuah realitas (Bungin, 2006:
160). Perbedaan antara masyarakat nyata dan masyarakat maya adalah; masyarakat
nyata dapat dilihat dari identitas sumber dan penerima jelas, kohesifitas antar
anggota tinggi, anggota masyarakat terbagi dalam kelas-kelas sosial, dan
batas-batas wilayah memegang peranan penting. Sedangkan untuk masyarakat maya
dapat dilihat dari identitas sumber dan penjerima dapat disembunyikan,
kohesifitas antar anggota rendah, kelas sosial bukan menjadi faktor utama atau
mempengaruhi proses hubungan, dan batas-batas wilayah tidak memiliki makna lagi.
1.
Konsep Masyarakat
Masyarakat
adalah sekelompok individu
yang tinggal dalam
suatu tempat tertentu, saling berinteraksi dalam
waktu yang relatif
lama, mempunyai
adat-istiadat dan aturan-aturan
tertentu dan lambat
laun membentuk sebuah kebudayaan.
Masyarakat juga merupakan
sistem sosial yang terdiri dari
sejumlah komponen struktur sosial yaitu: keluarga, ekonomi, pemerintah, agama,
pendidikan, dan lapisan
sosial yang terkait
satu sama lainnya, bekerja secara
bersama-sama, saling berinteraksi, berelasi, dan saling ketergantungan
(Jabrohim, 2004: 167).
Menurut Mac
Iver dan Page
dalam Soekanto masyarakat
ialah suatu sistem dari
kebiasaan dan tata
cara, dari wewenang
dan kerja sama antara
berbagai kelompok dan
penggolongan dan pengawasan
tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia.
Keseluruhan yang selalu
berubah ini kita namakan
masyarakat. Masyarakat merupakan
jalinan hubungan sosial,
dan masyarakat selalu berubah (Soekanto, 2007: 22).
Masyarakat adalah
sekelompok orang yang
sama identifikasinya, teratur, sedemikian
rupa di dalam
menjalankan segala sesuatu
yang diperlukan bagi hidup bersama secara harmonis. Bila dilihat dari
tiga macam ciri yang membedakan masyarakat dengan kelompok-kelompok lainnya:
1) Pada
masyarakat pasti terdapat
sekumpulan individu-individu yang jumlahnya cukup besar.
2)
Individu tersebut mempunyai
hubungan yang melahirkan
kerjasama diantara mereka.
3)
Hubungan individu-individu sedikit banyak harus permanen sifatnya (Faisal,
1980: 27).
Suatu masyarakat
sebenarnya merupakan sistem
adaptif, karena masyarakat merupakan
wadah untuk memenuhi
berbagai kepentingan dan tentunya
juga untuk dapat
bertahan. Masyarakat sendiri
juga mempunyai berbagai kebutuhan
yang harus dipenuhi agar masyarakat dapat hidup terus.
2. Cyberspace
(Dunia Maya)
Yang dimaksud dengan cyberspace
adalah dunia internet, dunia maya, dunia virtual. Dunia tersebut diciptakan
manusia sebagai media komunikasi untuk mengatasi kendala ruang dan waktu. Pada
awalnya dikembangkan oleh Departmen Pertahanan Amerika pada masa perang dunia
II untuk media komunikasi antar laboratorium Pertahanan mereka yang
mengembangkan senjata nuklir (Straubhaar, 2010: 247). Saat ini internet telah
menjadi bagian dari kehidupan sehari - hari manusia. Manusia berkirim surat
dengan email, menelpon dengan Skype atau Facetime, mencari teman dengan
Facebook, mencari informasi dengan browsing di situs internet, dan lain sebagainya. Itulah perwujudan
dari globalisasi komunikasi.
Dunia maya (bahasa Inggris: cyberspace) adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang
banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu
arah maupun timbal-balik secara online (terhubung langsung). Dunia maya ini
merupakan integrasi dari berbagai peralatan teknologi komunikasi dan jaringan
komputer (sensor, tranduser, koneksi, transmisi, prosesor, signal,
kontroler) yang dapat menghubungkan peralatan komunikasi (komputer, telepon genggam, instrumentasi elektronik, dan lain-lain) yang tersebar di seluruh penjuru
dunia secara interaktif.
Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan sebuah
“ruang baru” yang bersifat artifisial dan maya, yaitu cyberspace. Ruang baru ini telah mengalihkan berbagai aktivitas
manusia (politik, sosial, ekonomi, kultural, spiritual, bahkan seaksual) dari
dunia nyata ke dunia maya yang dikenal dengan dunia tanpa batas. Sehingga
apapun yang dapat dilakukan di dunia nyata, kini dapat juga dilakukan
dalam bentuk artifisialnya dalam cyberspace.
Sebuah migrasi besar-besaran kehidupan manusia tampaknya tengah berlangsung,
yaitu migrasi dari jagat nyata ke jagat maya dari kehidupan di ruang nyata
menuju kehidupan di ruang maya. Migrasi kemanusiaan ini telah menimbulkan
perubahan besar dalam cara setiap orang menjalani dan memaknai kehidupan. Cyberspace menciptakan sebuah kehidupan
yang mungkin nantinya sebagian besar akan dibangun seluruhnya oleh model
kehidupan yang dimediasi secara mendasar oleh teknologi, sehingga berbagai
fungsi alam kini diambil alih oleh subtitusi teknologisnya, yang disebut
kehidupan artifisial.
Realitas-realitas sosial budaya yang ada di dunia nyata
kini mendapatkan tandingan-tandingannya. Pada akhirnya, batas antara
keduanyamenjadi kian kabur. Cyberspace
yang terbentuk oleh jaringan komputer dan informasi yang terhubungkan secara
global telah menawarkan bentuk-bentuk komunitasnya sendiri (virtual community),
bentuk realitasnya (virtual reality), dan bentuk “ruang” nya sendiri
(cyeberspace). Cyberspace berasal
dari bahasa Yunani, asal katanya adalah kubernan yang berarti ruang maya tanpa
batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui perwujudan virtual. Cyberspace merupakan ruang yang
diwujudkan melalui (jaringan) computer, sifatnya digital dan direpresentasikan
dalam satuan bit. Perkembangan cyberspace
telah mempengaruhi kehidupan sosial pada berbagai tingkatannya. Keberadaan cyberspace tidak saja telah menciptakan
perubahan sosial yang sangat mendasar. Pengaruh cyberspace terhadap kehidupan sosial setidaknya tampak pada tiga
tingkat : individu, antarindividu, dan komunitas. Pada tingkat individu, cyberspace menciptakan perubahan
mendasar dalam pemahaman kita tentang diri dan identitas. Struktur cyberspace membuka ruang yang lebar bagi
setiap orang untuk secara artifisial menciptakan konsep tentang diri dan
identitas. Kekacauan identitas akan mempengaruhi persepsi, pikiran,
personalitas, dan gaya hidup setiap orang. Bila setiap orang bisa menjadi
siapapun, sama artinya semua orang bisa menjadi beberapa orang yang berbeda
pada saat yang sama. Pada akhirnya yang ada dalam cyberspace adalah permainan identitas: identitas baru, identitas
palsu, identitas ganda, identitas jamak. Tingkat interaksi antarindividu,
hakikat cyberspace sebagai sebagai
dunia yang terbentuk oleh jaringan (web) dan hubungan (connection) bukan oleh
materi. Kesalingterhubungan dan kesalingbergantungan secara virtual merupakan
ciri dari cyberspace. Karena
hubungan, relasi, dan interaksi sosial di dalam cyberspace bukanlah antarfisik dalam sebuah wilayah atau
teritorial, yaitu interaksi sosial yang tidak dilakukan dalam sebuah
teritorial yang nyata. Pada tingkat komunitas, cyberspace dapat menciptakan satu model komunitas demokratis dan
terbuka. Karena komunitas virtual dibangun bukan di dalam teritorial yang
konkret, maka persoalan didalamnya adalah persoalan normatif, pengaturan, dan kontrol.
Dalam komunitas virtual cyberspace,
pemimpin, aturan main, kontrol sosial tersebut tidak berbentuk lembaga,
sehingga keberadaannya sangat lemah. Jadi, di dalamnya, seakan-akan “apa pun
boleh”.
3.
Masyarakat Maya (Cybercommunity)
Masyarakat
Maya adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat
secara langsung diindera
melalui penginderaan manusia,
namun dapat dirasakan dan
disaksikan sebagai sebuah
realitas. Pada awalnya masyarakat maya adalah sebuah fantasi
manusia tenang dunia lain yang lebih maju dari dunia saat ini. Fantasi tersebut
adalah sebah hiper-realitas manusia tentang
nilai, citra, dan
makna kehidupan manusia
sebagai lambang dari pembebasan manusia
terhadap kekuasaan materi
dan alam semesta.
Namun ketika teknologi manusia
mampu mengungkapkan misteri
pengetahuan itu, maka manusia
mampu menciptakan ruang
kehidupan baru bagi
manusia di dalam dunia
hiper-realitas itu (Bungin, 2007: 160-161).
a. Kebudayaan Masyarakat Maya
Kehidupan masyarakat
maya, identik dengan
budaya-budaya pencitraan,
dan makna yang
setiap saat dipertukarkan
dalam ruang interaksi simbolis. Masyarakat
maya menciptakan culture universal
yang dapat dijelaskan sebagaimana
yang dimiliki oleh masyarakat nyata, yaitu:
1)
Peralatan dan perlengkapan hidup
Peralatan dan
perlengkapan hidup masyarakat
maya adalah teknologi informasi yang
umumnya dikenal dengan
mesin-mesin komputer dan mesin-mesin elektronika
lain yang membantu
kerja atau dibantu
oleh mesin komputer. Saat
ini mesin-mesin yang
dimaksud telah dapat memproduksi diri sampai pada tingkat
yang diinginkan.
2) Mata
pencaharian dan sistem-sistem ekonomi
Masyarakat maya
memiliki mata pencaharian
yang sangat menonjol
dan spesifik dalam bentuk menjual jasa dengan sistem ekonomi subtitusi.
3)
Sistem kemsyarakatan
Sistem kemasyarakatan yang
dikembangkan dalam masyarakat
maya adalah dalam bentuk
sistem kelompok jaringan
baik intra maupun
antar jaringan yang ada dalam masyarakat maya (Bungin, 2007: 166). Untuk itu mereka memiliki sistem aturan yang diciptakan
oleh para pemilik provider, pemilik website, pemilik produk dan jasa yang
yang ditawarkan dan sebagainya. Namun sistem yang dibangun selalu menempatkan
pemilik provider atau website sebagai penentu aturan, pemilik
kontrol sosial dan sebagainya.
4)
Bahasa
Bahasa masyarakat maya
umumnya adalah bahasa Inggris. Pada perkembangannya komunitas maya kemudian
menciptakan system, ikon sendiri untuk berkomunikasi atau untuk berbicara,
meskipun bahasa utama tetap saja bahasa Inggris.
5)
Kesenian
Karya komunitas maya adalah
bagian dari karya seni pada umumnya. Semua karya masyarakat maya menempatkan
seni sebagai ukuran pencitraan dan pemaknaan yang ditampilkan kepada publik
maya itu sendiri.
6)
Sistem Pengetahuan
Dikembangkan menggunakan
proses pemberitahuan dan pembelajaran langsung secara trial dan error. Umumnya para netter atau imajinater menggunakan
system pengetahuan secara bergulir kepada sesama anggota masyarakat maya.
7)
Sistem religi (kepercayaan)
Sistem kepercayaan masyarakat
maya adalah waktu dan keyakinan bahwa setiap misteri dalam dunia maya dapat di
pecahkan.
Sesuatu yang menjadi ciri khas dari kebudayaan
maya ini adalah sifatnya yang sangat menggantungkan diri pada media. Bahwa
kebudayaan itu hanya ada secara nyata dalam media informatika dan beberapa di
antaranya telah ditransformasikan ke dalam kognitif manusia, inilah sebenarnya space dunia maya.
b.
Proses-proses Sosial dan Interaksi
Sosial
Masyarakat maya membangun dirinya
dengan sepenuhnya mengandalkan interaksi sosial dan proses sosial dalam
kehidupan kelompok (jaringan) intra dan antar sesama anggota masyarakat
maya. Dipastikan bahwa konstruksi masyarakat maya pada mulanya berkembang
dari sistem intra dan antar jaringan yang berkembang menggunakan sistem sarang
laba-laba sehingga membentuk sebuah jaringan masyarakat yang besar.
Proses sosial dan interaksi sosial
dalam masyarakat maya, ada yang bersifat sementara dan ada juga yang bersifat
menetap dalam waktu yang relatif lama atau menetap selama-lamanya. Sifat
proses sosial dan interaksi sosial ini ditentukan oleh kepentingan mereka
dalam dunia maya. Interaksi sosial sementara, terjadi anggota masyarakat
yang sepintas lalu ingin ”jalan-jalan” dan hanya bermain di dunia maya melalui browsing dan chatting,
atau search, kemudian meninggalkannya. Ada pula interaksi
sosial dan kehidupan kelompok yang berlangsung cukup lama di antara sesama
anggota masyarakat maya lainnya. Mereka ini para pengguna internet
(netter) yang setiap saat berada dalam masyarakat maya. Mereka bergaul,
menyapa, bercinta, berbisnis, belajar bahkan mencuri dan sebagainya dalam
masyarakat maya, namun mereka tidak menetap di sana karena tidak memiliki rumah
sebagai alamat mereka.
Kebanyakan dari anggota masyarakat
maya menjadi penduduk tetap dalam masyarakat tersebut dengan memiliki alamat
dan rumah di sana dengan status penyewa atau pemilik. Mereka ini memiliki e-mail,
website, atau bahkan provider. Setiap saat mereka
memanfaatkan alamat dan rumah mereka untuk berinteraksi dengan sesama anggota
masyarakat maya guna berbagai kebutuhan.
Dari cara mereka berinteraksi ini
lahir pula dua pola proses interaksi sosial, yaitu:
1. Proses Sosial Disosiatif
Proses sosial disosiatif terjadi ketika beberapa anggota
masyarakat maya terlibat dalam proses persaingan, atau bahkan konflik dengan
sesama warga masyarakat maya seperti halnya mencari pembiayaan untuk website (sponsorship).
2. Proses Sosial Asosiatif
proses sosial Asosiatif merupakan proses dalam masyarakat maya yang
mementingkan kerja sama. Proses ini memberi peluang kepada komunitas maya, baik
intra maupun antarjaringan, melakukan kerja sama (cooperative) di
antara mereka. Kerja sama ini menghasilkan proses lanjutan seperti
akomodasi informasi dan asimilasi kebudayaan masyarakat maya dalam skala global
ke seluruh jaringan masyarakat yang akhirnya mempengaruhi perilaku dan
interaksi mereka satu dengan lainnya.
c.
Kelompok Sosial Maya
Komunitas maya memiliki kehidupan kelompok yang
rumit. Umumnya kelompok sosial ini dibangun berdasarkan hubungan-hubungan
sekunder, sehingga pengelompokkan mereka didasarkan pada kegemaran dan
kebutuhan anggota masyarakat terhadap kelompok tertentu.
Pada dasarnya ada dua model keanggotaan kelompok sosial
maya, yaitu:
1.
Kelompok intra adalah keanggotaan seseorang dalam
unit-unit kelompok intra yang berpusat pada server tertentu yang sifatnya
menyerupai serumpun anggota dalam suatu institusi tertentu.
2.
Kelompok inter yaitu, walaupun secara umum, hubungan intranet ini hanya berlaku internal,
namun sebenarnya intranet ini adalah sel-sel hidup dalam sistem sosial dunia
maya yang lebih luas yaitu internet.
d.
Stratifikasi Sosial Masyarakat Maya
Masyarakat
maya mengenal stratifikasi sosial berdasarkan pada besaran jaringan yang
dimiliki. Jadi, dasar pembentukan stratifikasi masyarakat maya ditentukan pada
seberapa besar kepemilikan jumlah anggota masyarakat maya yang setiap hari
lalu-lalang di sebuah jaringan atau website
menjadi dasar argumentasi yang kuat untuk menentukan stratifikasi sosial.
http://,www., adalah pemilik stratifikasi tertinggi dalam masyarakat
maya adalah pemilik jaringan terbesar terbesar dalam dunia maya, sehingga
hampir seluruh jaringan website didunia menggunakan tersebut untuk masuk ke
dunia maya.
Stratifikasi
sosial kedua dalam masyarakat maya adalah .com.,.net.,.org.,gov.,.id.,
dan sebagainya. Kelompok ini unggul pada luasan space yang dimilikinya, sehingga space itu dapat dijual kepada
anggota masyarakat lain yang membutuhkannya.
Stratifikasi
Sosial ketiga dikenal, seperti yahoo,
hotmail, mailcity, google., dan sebagainya mereka menguasai akses
informasi yang amat beragam dan sangat
banyak memiliki koneksi dengan beragam
situs yang digemari oleh masyarakat maya, serta memiliki kecepatan akses yang
menakjubkan.
Dalam
masyarakat maya, stratifikasi sosial tidak secara otomatis berpengaruh terhadap
pembentukan kelas-kelas sosial. Stratifikasi sosial yang ketiga seperti yahoo,hotmail,mailcity,
dll adalah anggota kelas sosial tertinggi karena begitu populer dimasyarakat.
Ukuran
kelas sosial dalam masyarakat maya adalah popularitas, bahkan juga berdasarkan
rumpun (cluster) kebutuhan
masyarakat. Seperti google menjadi
sangat populer dalam situs pendidikan, dan masyarakat umum lebih mengenal yahoo,hotmail,dll.
Namun
berdasarkan stratifikasi sosial dan kekuasaan jaringan, maka kekuasaan tertinggi
dalam masyarakat maya dipegang kelompok, seperti http;// dan www.
Masyarakat
maya adalah revolusi terhadap sebuah perubahan masyarakat nyata. Perubahan
dalam masyarakat maya dikenal dengan dua konsep perubahan.
1.
Perubahan fisikal yang ada
dalam mesin-mesin computer dimana perubahan ini akan mempengaruhi kemampuan dan
kecepatan bekerja mesin-mesin itu sehingga ikut mempengaruhi gagasan-gagasan
masyarakat untuk memanfaatkan kemampuan computer itu atau kemampuan computer
yang baru itu ddiciptakan untuk memenuhi keinginan masyarakat. Perubahan
semacam ini dikenal dengan kata upgrade,
sebuah kata yang mengandung makna memperbaiki diri dengan cara meningkatkan
kemampuan dan penampilan yang lebih
baik, sehingga defenisi upgrade ini terjadi pada basis peranti keras dan
peranti lunak yang dilakukan secara sengaja melalui sebuah proses adaptasi
dengan kebutuhan masyarakat.
2.
Sisi lain perubahan dunia
maya lebih tepat disebut sebagai perubahan sosial, dimana perubahan yang
terjadi itu merupakan sebuah hokum alam serta setiap saat menimbulkan masalah
baru. Berbagai masalah itu merupakan refleksi dari realitas masyarakat nyata,
mulai dari masalah-masalah sosial seperti pelanggaran norma susila, virus,
sampai kriminalitas yang dikenal dengan istilah cybercrime
Perubahan sosial dalam cybercommunity, memiliki dampak-dampak budaya yang sangat luas dan
tajam, karena selain sifat perubahannya yang mengglobal, perubahan sosial ini
berlangsung dengan amat cepat , sehingga banyak mengakibatkan efek ganda
terhadap perubahan perilaku pada masyarakat maya dan masyarakat masyarakat
nyata serta menyebabkan gesekan-gesekan sosial yang tajam di dalam kedua
belahan masyarakat tersebut.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar