Rabu, 14 Oktober 2015

MASYARAKAT MAYA (CYBERCOMMUNITY)

Masyarakat Maya (Cyber Community)
Tina Apriliana 132050044

Seiring dengan perkembangan yang terjadi di mukabumi ini, terutama pada bidang teknologi informasi. Perkembangan teknologi Informasi khususnya internet yang begitu pesat, merupakan suatu fakta yang tidak bisa dipungkiri. Hal ini pun bisa menjadi salah satu penyebab perubahan bentuk masyarakat. Perubahan bentuk masyarakat dari bentuk masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat yang global, sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar mempengaruhi peradaban manusia, sehingga dunia juga dijuluki sebagai The Big Village, yaitu sebuah desa yang besar yang di mana masyarakatnya saling mengenal dan saling menyapa satu dengan yang lainnya seperti layaknya kehidupan yang berkembang di desa.

Secara materi kehadiran masyarakat global mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat sehingga tanpa disadari , komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan masyarakat , yaitu masyarakat nyata dan masyarakat maya (cybercommnunity).
Masyarakat nyata adalah kehidupan masyarakat yang secara indrawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana hubungan-hubungan sosial sesama anggota masyarakat dapat disaksikan sebagaimana apa adanya. Sedangkan masyarakat maya adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung diindera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebaagi sebuah realitas (Bungin, 2006: 160). Perbedaan antara masyarakat nyata dan masyarakat maya adalah; masyarakat nyata dapat dilihat dari identitas sumber dan penerima jelas, kohesifitas antar anggota tinggi, anggota masyarakat terbagi dalam kelas-kelas sosial, dan batas-batas wilayah memegang peranan penting. Sedangkan untuk masyarakat maya dapat dilihat dari identitas sumber dan penjerima dapat disembunyikan, kohesifitas antar anggota rendah, kelas sosial bukan menjadi faktor utama atau mempengaruhi proses hubungan, dan batas-batas wilayah tidak memiliki makna lagi.
1.  Konsep Masyarakat
Masyarakat  adalah  sekelompok  individu  yang  tinggal  dalam  suatu tempat  tertentu,  saling berinteraksi  dalam  waktu  yang  relatif  lama, mempunyai  adat-istiadat  dan  aturan-aturan  tertentu  dan  lambat  laun membentuk  sebuah  kebudayaan.  Masyarakat  juga  merupakan  sistem  sosial yang terdiri dari sejumlah komponen struktur sosial yaitu: keluarga, ekonomi, pemerintah,  agama,  pendidikan,  dan  lapisan  sosial  yang  terkait  satu  sama lainnya, bekerja secara bersama-sama, saling berinteraksi, berelasi, dan saling ketergantungan (Jabrohim, 2004: 167).
Menurut  Mac  Iver  dan  Page  dalam  Soekanto  masyarakat  ialah  suatu sistem  dari  kebiasaan  dan  tata  cara,  dari  wewenang  dan  kerja  sama  antara berbagai  kelompok  dan  penggolongan  dan  pengawasan  tingkah  laku  serta kebebasan-kebebasan  manusia.  Keseluruhan  yang  selalu  berubah  ini  kita namakan  masyarakat.  Masyarakat  merupakan  jalinan  hubungan  sosial,  dan masyarakat selalu berubah (Soekanto, 2007: 22).
Masyarakat  adalah  sekelompok  orang  yang  sama  identifikasinya, teratur,  sedemikian  rupa  di  dalam  menjalankan  segala  sesuatu  yang diperlukan bagi hidup bersama secara harmonis. Bila dilihat dari tiga macam ciri yang membedakan masyarakat dengan kelompok-kelompok lainnya:
1) Pada  masyarakat  pasti  terdapat  sekumpulan  individu-individu  yang jumlahnya cukup besar.
2) Individu  tersebut  mempunyai  hubungan  yang  melahirkan  kerjasama diantara mereka.
3) Hubungan individu-individu sedikit banyak harus permanen sifatnya (Faisal, 1980: 27).
Suatu  masyarakat  sebenarnya  merupakan  sistem  adaptif,  karena masyarakat  merupakan  wadah  untuk  memenuhi  berbagai  kepentingan  dan tentunya  juga  untuk  dapat  bertahan.  Masyarakat  sendiri  juga  mempunyai berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi agar masyarakat dapat hidup terus.
2.    Cyberspace (Dunia Maya)
Yang dimaksud dengan cyberspace adalah dunia internet, dunia maya, dunia virtual. Dunia tersebut diciptakan manusia sebagai media komunikasi untuk mengatasi kendala ruang dan waktu. Pada awalnya dikembangkan oleh Departmen Pertahanan Amerika pada masa perang dunia II untuk media komunikasi antar laboratorium Pertahanan mereka yang mengembangkan senjata nuklir (Straubhaar, 2010: 247). Saat ini internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari - hari manusia. Manusia berkirim surat dengan email, menelpon dengan Skype atau Facetime, mencari teman dengan Facebook, mencari informasi dengan browsing di situs internet, dan lain sebagainya. Itulah perwujudan dari globalisasi komunikasi.
Dunia maya (bahasa Inggris: cyberspace) adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik secara online (terhubung langsung). Dunia maya ini merupakan integrasi dari berbagai peralatan teknologi komunikasi dan jaringan komputer (sensor, tranduser, koneksi, transmisi, prosesor, signal, kontroler) yang dapat menghubungkan peralatan komunikasi (komputer, telepon genggam, instrumentasi elektronik, dan lain-lain) yang tersebar di seluruh penjuru dunia secara interaktif.
Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan sebuah “ruang baru” yang bersifat artifisial dan maya, yaitu cyberspace. Ruang baru ini telah mengalihkan berbagai aktivitas manusia (politik, sosial, ekonomi, kultural, spiritual, bahkan seaksual) dari dunia nyata ke dunia maya yang dikenal dengan dunia tanpa batas. Sehingga apapun yang dapat dilakukan di dunia  nyata, kini dapat juga dilakukan dalam bentuk artifisialnya dalam cyberspace. Sebuah migrasi besar-besaran kehidupan manusia tampaknya tengah berlangsung, yaitu migrasi dari jagat nyata ke jagat maya dari kehidupan di ruang nyata menuju kehidupan di ruang maya. Migrasi kemanusiaan ini telah menimbulkan perubahan besar dalam cara setiap orang menjalani dan memaknai kehidupan. Cyberspace menciptakan sebuah kehidupan yang mungkin nantinya sebagian besar akan dibangun seluruhnya oleh model kehidupan yang dimediasi secara mendasar oleh teknologi, sehingga berbagai fungsi alam kini diambil alih oleh subtitusi teknologisnya, yang disebut kehidupan artifisial.
Realitas-realitas sosial budaya yang ada di dunia nyata kini mendapatkan tandingan-tandingannya. Pada akhirnya, batas antara keduanyamenjadi kian kabur. Cyberspace yang terbentuk oleh jaringan komputer dan informasi yang terhubungkan secara global telah menawarkan bentuk-bentuk komunitasnya sendiri (virtual community), bentuk realitasnya (virtual reality), dan bentuk “ruang” nya sendiri (cyeberspace). Cyberspace berasal dari bahasa Yunani, asal katanya adalah kubernan yang berarti ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui perwujudan virtual. Cyberspace merupakan ruang yang diwujudkan melalui (jaringan) computer, sifatnya digital dan direpresentasikan dalam satuan bit. Perkembangan cyberspace telah mempengaruhi kehidupan sosial pada berbagai tingkatannya. Keberadaan cyberspace tidak saja telah menciptakan perubahan sosial yang sangat mendasar. Pengaruh cyberspace terhadap kehidupan sosial setidaknya tampak pada tiga tingkat : individu, antarindividu, dan komunitas. Pada tingkat individu, cyberspace menciptakan perubahan mendasar dalam pemahaman kita tentang diri dan identitas. Struktur cyberspace membuka ruang yang lebar bagi setiap orang untuk secara artifisial menciptakan konsep tentang diri dan identitas. Kekacauan identitas akan mempengaruhi persepsi, pikiran, personalitas, dan gaya hidup setiap orang. Bila setiap orang bisa menjadi siapapun, sama artinya semua orang bisa menjadi beberapa orang yang berbeda pada saat yang sama.  Pada akhirnya yang ada dalam cyberspace adalah permainan identitas: identitas baru, identitas palsu, identitas ganda, identitas jamak. Tingkat interaksi antarindividu, hakikat cyberspace sebagai sebagai dunia yang terbentuk oleh jaringan (web) dan hubungan (connection) bukan oleh materi. Kesalingterhubungan dan kesalingbergantungan secara virtual merupakan ciri dari cyberspace. Karena hubungan, relasi, dan interaksi sosial di dalam cyberspace bukanlah antarfisik dalam sebuah wilayah atau teritorial, yaitu interaksi  sosial yang tidak dilakukan dalam sebuah teritorial yang nyata. Pada tingkat komunitas, cyberspace dapat menciptakan satu model komunitas demokratis dan terbuka. Karena komunitas virtual dibangun bukan di dalam teritorial yang konkret, maka persoalan didalamnya adalah persoalan normatif, pengaturan, dan kontrol. Dalam komunitas virtual cyberspace, pemimpin, aturan main, kontrol sosial tersebut tidak berbentuk lembaga, sehingga keberadaannya sangat lemah. Jadi, di dalamnya, seakan-akan “apa pun boleh”. 
3.   Masyarakat Maya (Cybercommunity)
Masyarakat Maya adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak  dapat  secara  langsung  diindera  melalui  penginderaan  manusia,  namun dapat  dirasakan  dan  disaksikan  sebagai  sebuah  realitas.  Pada  awalnya masyarakat maya adalah sebuah fantasi manusia tenang dunia lain yang lebih maju dari dunia saat ini. Fantasi tersebut adalah sebah hiper-realitas manusia tentang  nilai,  citra,  dan  makna  kehidupan  manusia  sebagai  lambang  dari pembebasan  manusia  terhadap  kekuasaan  materi  dan  alam  semesta.  Namun ketika  teknologi  manusia  mampu  mengungkapkan  misteri  pengetahuan  itu, maka  manusia  mampu  menciptakan  ruang  kehidupan  baru  bagi  manusia  di dalam dunia hiper-realitas itu (Bungin, 2007: 160-161).
a.    Kebudayaan Masyarakat Maya
Kehidupan  masyarakat  maya,  identik  dengan  budaya-budaya pencitraan,  dan  makna  yang  setiap  saat  dipertukarkan  dalam  ruang  interaksi simbolis.  Masyarakat  maya  menciptakan  culture  universal  yang  dapat dijelaskan sebagaimana yang dimiliki oleh masyarakat nyata, yaitu:
1) Peralatan dan perlengkapan hidup 
Peralatan  dan  perlengkapan  hidup  masyarakat  maya  adalah  teknologi informasi  yang  umumnya  dikenal  dengan  mesin-mesin  komputer  dan mesin-mesin  elektronika  lain  yang  membantu  kerja  atau  dibantu  oleh mesin  komputer.  Saat  ini  mesin-mesin  yang  dimaksud  telah  dapat memproduksi diri sampai pada tingkat yang diinginkan.
2) Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi
Masyarakat  maya  memiliki  mata  pencaharian  yang  sangat  menonjol  dan spesifik dalam bentuk menjual jasa dengan sistem ekonomi subtitusi.
3) Sistem kemsyarakatan 
Sistem  kemasyarakatan  yang  dikembangkan  dalam  masyarakat  maya adalah  dalam  bentuk  sistem  kelompok  jaringan  baik  intra  maupun  antar jaringan yang ada dalam masyarakat maya (Bungin, 2007: 166). Untuk itu mereka memiliki sistem aturan yang diciptakan oleh para pemilik provider, pemilik website, pemilik produk dan jasa yang yang ditawarkan dan sebagainya. Namun sistem yang dibangun selalu menempatkan pemilik provider atau website sebagai penentu aturan, pemilik kontrol sosial dan sebagainya.
4)   Bahasa
Bahasa masyarakat maya umumnya adalah bahasa Inggris. Pada perkembangannya komunitas maya kemudian menciptakan system, ikon sendiri untuk berkomunikasi atau untuk berbicara, meskipun bahasa utama tetap saja bahasa Inggris.
5)   Kesenian
Karya komunitas maya adalah bagian dari karya seni pada umumnya. Semua karya masyarakat maya menempatkan seni sebagai ukuran pencitraan dan pemaknaan yang ditampilkan kepada publik maya itu sendiri.
6)   Sistem Pengetahuan
Dikembangkan menggunakan proses pemberitahuan dan pembelajaran langsung secara trial dan error. Umumnya para netter atau imajinater menggunakan system pengetahuan secara bergulir kepada sesama anggota masyarakat maya.
7)   Sistem religi (kepercayaan)
Sistem kepercayaan masyarakat maya adalah waktu dan keyakinan bahwa setiap misteri dalam dunia maya dapat di pecahkan.

Sesuatu yang menjadi ciri khas dari kebudayaan maya ini adalah sifatnya yang sangat menggantungkan diri pada media. Bahwa kebudayaan itu hanya ada secara nyata dalam media informatika dan beberapa di antaranya telah ditransformasikan ke dalam kognitif manusia, inilah sebenarnya space dunia maya.
b.   Proses-proses Sosial dan Interaksi Sosial
Masyarakat maya membangun dirinya dengan sepenuhnya mengandalkan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan kelompok (jaringan) intra dan antar sesama anggota masyarakat maya.  Dipastikan bahwa konstruksi masyarakat maya pada mulanya berkembang dari sistem intra dan antar jaringan yang berkembang menggunakan sistem sarang laba-laba sehingga membentuk sebuah jaringan masyarakat yang besar.
Proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat maya, ada yang bersifat sementara dan ada juga yang bersifat menetap dalam waktu yang relatif lama atau menetap selama-lamanya.  Sifat proses sosial dan interaksi sosial ini ditentukan oleh kepentingan  mereka dalam dunia maya.  Interaksi sosial sementara, terjadi anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin ”jalan-jalan” dan hanya bermain di dunia maya melalui browsing dan chatting, atau search, kemudian meninggalkannya.  Ada pula interaksi sosial dan kehidupan kelompok yang berlangsung cukup lama di antara sesama anggota masyarakat maya lainnya.  Mereka ini para pengguna internet (netter) yang setiap saat berada dalam masyarakat maya.  Mereka bergaul, menyapa, bercinta, berbisnis, belajar bahkan mencuri dan sebagainya dalam masyarakat maya, namun mereka tidak menetap di sana karena tidak memiliki rumah sebagai alamat mereka.
Kebanyakan dari anggota masyarakat maya menjadi penduduk tetap dalam masyarakat tersebut dengan memiliki alamat dan rumah di sana dengan status penyewa atau pemilik.  Mereka ini memiliki e-mail, website, atau bahkan provider.  Setiap saat mereka memanfaatkan alamat dan rumah mereka untuk berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat maya guna berbagai kebutuhan.
Dari cara mereka berinteraksi ini lahir pula dua pola proses interaksi sosial, yaitu:
1.   Proses Sosial Disosiatif
Proses sosial disosiatif terjadi ketika beberapa anggota masyarakat maya terlibat dalam proses persaingan, atau bahkan konflik dengan sesama warga masyarakat maya seperti halnya mencari pembiayaan untuk website (sponsorship).
2.    Proses Sosial Asosiatif
proses sosial Asosiatif merupakan proses dalam masyarakat maya yang mementingkan kerja samaProses ini memberi peluang kepada komunitas maya, baik intra maupun antarjaringan, melakukan kerja sama (cooperative) di antara mereka.  Kerja sama ini menghasilkan proses lanjutan seperti akomodasi informasi dan asimilasi kebudayaan masyarakat maya dalam skala global ke seluruh jaringan masyarakat yang akhirnya mempengaruhi perilaku dan interaksi mereka satu dengan lainnya.
c.          Kelompok Sosial Maya
Komunitas maya memiliki kehidupan kelompok yang rumit.  Umumnya kelompok sosial ini dibangun berdasarkan hubungan-hubungan sekunder, sehingga pengelompokkan mereka didasarkan pada kegemaran dan kebutuhan anggota masyarakat terhadap kelompok tertentu.
Pada dasarnya ada dua model keanggotaan kelompok sosial maya, yaitu:
1.    Kelompok intra adalah keanggotaan seseorang dalam unit-unit kelompok intra yang berpusat pada server tertentu yang sifatnya menyerupai serumpun anggota dalam suatu institusi tertentu.   
2.    Kelompok inter yaitu, walaupun secara umum, hubungan intranet ini hanya berlaku internal, namun sebenarnya intranet ini adalah sel-sel hidup dalam sistem sosial dunia maya yang lebih luas yaitu internet.
d.        Stratifikasi Sosial Masyarakat Maya
Masyarakat maya mengenal stratifikasi sosial berdasarkan pada besaran jaringan yang dimiliki. Jadi, dasar pembentukan stratifikasi masyarakat maya ditentukan pada seberapa besar kepemilikan jumlah anggota masyarakat maya yang setiap hari lalu-lalang di sebuah jaringan atau website menjadi dasar argumentasi yang kuat untuk menentukan stratifikasi sosial.
http://,www., adalah pemilik stratifikasi tertinggi dalam masyarakat maya adalah pemilik jaringan terbesar terbesar dalam dunia maya, sehingga hampir seluruh jaringan website didunia menggunakan tersebut untuk masuk ke dunia maya.
Stratifikasi sosial kedua dalam masyarakat maya adalah .com.,.net.,.org.,gov.,.id., dan sebagainya. Kelompok ini unggul pada luasan space yang dimilikinya, sehingga space itu dapat dijual kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkannya.
Stratifikasi Sosial ketiga dikenal, seperti yahoo, hotmail, mailcity, google., dan sebagainya mereka menguasai akses informasi  yang amat beragam dan sangat banyak memiliki koneksi dengan  beragam situs yang digemari oleh masyarakat maya, serta memiliki kecepatan akses yang menakjubkan.
Dalam masyarakat maya, stratifikasi sosial tidak secara otomatis berpengaruh terhadap pembentukan kelas-kelas sosial. Stratifikasi sosial yang ketiga  seperti yahoo,hotmail,mailcity, dll adalah anggota kelas sosial tertinggi karena begitu populer dimasyarakat.
Ukuran kelas sosial dalam masyarakat maya adalah popularitas, bahkan juga berdasarkan rumpun (cluster) kebutuhan masyarakat. Seperti google menjadi sangat populer dalam situs pendidikan, dan masyarakat umum lebih mengenal yahoo,hotmail,dll.
Namun berdasarkan stratifikasi sosial dan kekuasaan jaringan, maka kekuasaan tertinggi dalam masyarakat maya dipegang kelompok, seperti http;// dan www.
Masyarakat maya adalah revolusi terhadap sebuah perubahan masyarakat nyata. Perubahan dalam masyarakat maya dikenal dengan dua konsep perubahan.
1.        Perubahan fisikal yang ada dalam mesin-mesin computer dimana perubahan ini akan mempengaruhi kemampuan dan kecepatan bekerja mesin-mesin itu sehingga ikut mempengaruhi gagasan-gagasan masyarakat untuk memanfaatkan kemampuan computer itu atau kemampuan computer yang baru itu ddiciptakan untuk memenuhi keinginan masyarakat. Perubahan semacam ini dikenal dengan kata upgrade, sebuah kata yang mengandung makna memperbaiki diri dengan cara meningkatkan kemampuan dan  penampilan yang lebih baik, sehingga defenisi upgrade ini terjadi pada basis peranti keras dan peranti lunak yang dilakukan secara sengaja melalui sebuah proses adaptasi dengan kebutuhan masyarakat.
2.        Sisi lain perubahan dunia maya lebih tepat disebut sebagai perubahan sosial, dimana perubahan yang terjadi itu merupakan sebuah hokum alam serta setiap saat menimbulkan masalah baru. Berbagai masalah itu merupakan refleksi dari realitas masyarakat nyata, mulai dari masalah-masalah sosial seperti pelanggaran norma susila, virus, sampai kriminalitas yang dikenal dengan istilah cybercrime
Perubahan sosial dalam cybercommunity, memiliki dampak-dampak budaya yang sangat luas dan tajam, karena selain sifat perubahannya yang mengglobal, perubahan sosial ini berlangsung dengan amat cepat , sehingga banyak mengakibatkan efek ganda terhadap perubahan perilaku pada masyarakat maya dan masyarakat masyarakat nyata serta menyebabkan gesekan-gesekan sosial yang tajam di dalam kedua belahan masyarakat tersebut.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar